Anatomi Kulit dan Berkeringat

Nah,teman-teman.. pada tulisan saya kali ini saya membahas tentang anatomi kulit manusia.. Kenapa aya mengangkat topik ini,agar kita tau bagaimana anatomi kulit yang kita miliki ini,bahkan kita tau bagaimana keringat bisa keluar. oke..

Anatomi Kulit dibagi menjadi 2 :

  • Epidermis
  • Dermis

1.      Epidermis

Epidermis tersusun atas lapisan tanduk ( Lapisan korneum) dan lapisan Malpighi. Lapisan korneum merupakan lapisan kulit mati, yang dapat mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru. Lapisan Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan lapisan germinativum. Lapisan spinosum berfungsi menahan gesekan dari luar. Lapisan germinativum mengandung sel-sel yang aktif membelah diri, mengantikan lapisan sel-sel pada lapisan korneum. Lapisan Malpighi mengandung pigmen melanin yang memberi warna da kulit.

Dermis

Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak. Kelenjar keringat menghasilkan keringat. Banyaknya keringat yang dikeluarkan dapat mencapai 2.000 ml setiap hari, tergantung pada kebutuhan tubuh dan pengaturan suhu. Keringat mengandung air, garam, dan urea. Fungsi lain sebagai alat ekskresi adalah sebgai organ penerima rangsangan, pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran, dan bibit penyakit, serta untuk pengaturan suhu tubuh.

Pada suhu lingkungan tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi aktif dan pembuluh kapiler di kulit melebar. Melebarnya pembuluh kapiler akan memudahkan proses pembuangan air dan sisa metabolisme. Aktifnya kelenjar keringat mengakibatkan keluarnya keringat ke permukaan kulit dengan cara penguapan. Penguapan mengakibatkan suhu di permukaan kulit turun sehingga kita tidak merasakan panas lagi. Sebaliknya, saat suhu lingkungan rendah, kelenjar keringat tidak aktid dan pembuluh kapiler di kulit menyempit. Pada keadaan ini darah tidak membuang sisa metabolisme dan air, akibatnya penguapan sangat berkurang, sehingga suhu tubuh tetap dan tubuh tidak mengalami kendinginan. Keluarnya keringat dikontrol oleh hipotalamus.

Nah Kenapa Kita Bisa Berkeringat. Dari Anatomi ini kita bisa tau deh.

Pengeluaran keringat melalui kulit terjadi sebagai efek peningkatan suhu yang melewati batas kritis, yaitu 37°C. pengeluaran keringat menyebabkan peningkatan pengeluaran panas melalui evaporasi. Peningkatan suhu tubuh sebesar 1°C akan menyebabkan pengeluaran keringat yang cukup banyak sehingga mampu membuang panas tubuh yang dihasilkan dari metabolisme basal 10 kali lebih besar. Pengeluaran keringat merupakan salh satu mekanisme tubuh ketika suhu meningkat melampaui ambang kritis. Pengeluaran keringat dirangsang oleh pengeluaran impuls di area preoptik anterior hipotalamus melalui jaras saraf simpatis ke seluruh kulit tubuh kemudian menyebabkan rangsangan pada saraf kolinergic kelenjar keringat, yang merangsang produksi keringat. Kelenjar keringat juga dapat mengeluarkan keringat karena rangsangan dari epinefrin dan norefineprin.

Pernafasan Cepat

Pernakah kalian berolahraga,tentunya pernah donk. Nah saat kalian berolahraga bahkan setelahnya apakah kalian merasa terengah-engah? Kaliah tau mengapa kalian bisa terengah-engah?

Kita sebagai manusia senantiasa selalu bernafas. Ketika bernafas, kita menghirup udara dan memasukkannya ke paru-paru.Paru-paru mengambil oksigen dari udara dan kemudian dibagi-bagikan ke seluruh tubuh.Saat kita olahraga memerlukan lebih banyak oksigen.Hal ini dikarenakan pusat pernafasan yang terletak dalam medula oblongata bereaksi karena bertambahnya karbon dioksida dalam darah ketika mendayungReaksi yang dilakukan oleh pusat pernafasan ini adalah dengan cara mempercepat pernafasan, agar oksigen yang dihirup juga banyak. Oleh sebab itulah kita bernafas dengan hirupan udara pendek-pendek dan cepat.Inilah yang kemudian disebut terengah-engah.Kalau berjalan atau diam kita tidak memerlukan oksigen sebanyak saat berlari, sehingga pernafasan juga terjadi secara perlahan-lahan dan jauh lebih lambat.

Seseorang terengah-engah dikarenakan pengaruh peningkatan curah jantung terhadap aliran darah paru dan tekanan arteri paru selama mendayung. Selama kita olahraga, aliran drah yang melalui paru meningkat sampai empat hingga tujuh kali lipat. Aliran ekstra ini ditampung dalam paru melalui tiga cara : 1. Dengan meningkatkan jumlah kapiler yang terbuka, kadang sampai tiga kali lipat ; 2. Dengan meregangkan semua kapiler dan meningkatkan kecepatan aliran disetiap kapiler dan meningkatkan kecepatan aliran disetiap kapiler lebih dari dua kali lipat; 3. Dengan meningkatkan tekanan arteri paru.

Perubahan kapasitas difusi Oksigen selama mendayung juga berpengaruh. Karena kondisi dapat meningkatkan aliran darah paru dan ventilasi alveolus, kapasitas difusi oksigen meningkat pada pria dewasa muda sampai maksimum kira-kira 65 ml/menit/mmHg, tiga kali kapasitas difusi pada keadaan istirahat. Peningkatan ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah 1. Pembukaan sejumlah kapiler paru yang tadinya tidak aktif atau dilatasi ekstra pada kapiler yang telah terbuka,dengan demikian meningkatkan luas permukaan darah, tempat oksigen berdifusi;dan 2. Pertukaran yang lebih baik antara ventilasi alveoli dan perfusi kapiler alveolus dengan darah,disebut ventilasi-perfusi. Oleh karena itu, selama olahraga,oksigenasi darah ditingkatkan tidak hanya oleh peningkatan ventilasi alveolus tetapi juga dengan memperbesar kapasitas difusi membrane pernafasan untuk memindahkan oksigen didalam darah.

Selama olahraga,sel-sel otot memakai oksigen dengan sangat cepat,yang pada keadaan ekstrem dapat menyebabkan PO2 cairan interstisial otot turun dari nilai normal 40 mmHg menjadi 15 mmHg. Pada tekanan yang rendah ini, hanya 4,4 milimeter oksigen yang tetap berikatan dengan hemoglobin dalam setiap 100 milimeter darah. Dengan demikian,19,4-4,4 atau 15 milimeter, merupakan jumlah oksigen sebenarnya yang diangkut ke jaringan oleh setiap100 milimeter aliran darah. Sehingga jumlah oksigen yang ditranspor dalam setiap volume darah yang mengalir melalui jaringan menjadi tiga kali jumlah normal. Dan perlu diingat bahwa curah jantung dapat enam sampai tujuh kali normal pada pelari marathon yang terlatih dengan baik. Sehingga perkalian antara peningkatan curah jantung dengan peningkatan pengangkutan oksigen dalam setiap volume darah akan menghasilkan peningkatan pengangkutan oksigen ke jaringan sebanyak 20 kali lipat.

dikutip dari Fisiologi Kedokteran Guyton & Hall